Gunung Merapi
kembali meletus, Jumat 5 November 2010 dini hari tadi. Letusan ini
lebih dahsyat dari letusan pertama Selasa 26 Oktober 2010 lalu. Senasib
dengan Kinahrejo, sebagian dusun di Desa Argomulyo, Cangkringan, Sleman
hangus diterjang awan panas 'wedhus gembel'. Ini luar biasa, sebab, jarak desa itu dari puncak Merapi sekitar 15 kilometer.'
Argomulyo yang biasanya dikategorikan aman, justru jadi lokasi terparah. Korban tewas
kebanyakan berasal dari sana. Saksi mata, Hermanto menduga, korban
akan bertambah. Sebab, diduga masih ada warga yang terjebak di sana.
Diceritakan Hermanto, saat letusan terjadi, belum semua warga Argomulyo
dievakuasi.
"Saat itu, masih ada warga yang
sedang dievakuasi, ada juga yang di dalam rumah. Sementara yang lainnya
ronda," kata dia ditemui di RS Sardjito, Yogyakarta, Jumat 5 November
2010.
Kasi pelayanan umum Kecamatan
Cangkringan ini mengatakan, saat kejadian, dentuman keras tiba-tiba
terdengar. Awan panas lalu meluncur dengan cepat.
"Warga
sama sekali tak menyangka, karena posisi Argomulyo relatif di bawah,"
tambah dia. Namun, lokasi Argomulyo dekat dengan tepian Sungai Gendol.
"Sungai Gendol adalah aliran awan panas," kata dia. Ditambahkan
Hermanto, evakuasi yang dilakukan kembali tadi pagi menemui kendala.
"Sekitar pukul 06.00 awan panas meluncur lagi,"
Dihubungi terpisah, Komandan
lapangan tim SAR Merapi, Suseno mengatakan, saat ini pihaknya masih
melakukan penyisiran di lokasi terkena awan panas. Kata dia, yang
terparah justru wilayah yang lebih bawah di tepian Sungai Gendol. "Untuk
warga yang di atas lereng sudah dievakuasi,"
Saat ini pihaknya masih
melakukan penyisiran. "Saya belum bisa menggambarkan seperti apa situasi
di sini, tapi yang jelas, kami prioritaskan mengevakuasi korban yang selamat,"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar